2. Khusu’ dan selalu mengingat kebesaran-Nya.
3. Menghadap kiblat.
4. Menundukkan kepala, tenang dan tidak banyak menggerakkan badan sebagaimana di dalam sholat.
Hal tersebut di atas agar dapat membaca Ratib dengan hudhur al-qalb (hati yang hadir). Habib Abdullah Al-Hadad mengatakan, ”Bila Anda membiasakan diri untuk melakukan demikian (membaca Ratib dengan hati yang hadir), hati Anda akan terpenuhi dengan cahaya kedekatan (anwar al-qulb) dan pada waktu itu akan terpancar dalam diri Anda ma’rifat (Anwar al-ma’rifat). Pada waktu itu, hati Anda akan siap dan layak menerima Allah secara sempurna (kulliah). Hadir bersama Allah menjadi karakter dan moral Anda. Setelah itu kehadiran Anda di tengah-tengah masyarakat rasa seakan-akan terpaksa hanya karena dibutuhkan dan ada perasaan tidak mampu tanpa kehadiran Allah. Karena perasaan ini, timbullah fana dari selain Allah. Semua ini adalah manifestasi dari menjalankan pembacaan Ratib dengan hati yang hadir.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar