Amalan berikut ini adalah wirid basmalah susunan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani yang disebutkan dalam itab Ash-Shalawat wa al-Awrad :
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Allaahumma inii as-aluka bihaqqi bismillaahirrahmaanir-rahiim,
wabihurmati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabifadhli bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabi’azhamati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabijalaali bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabijamaali bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabikamaali bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabihaybati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabimanzilati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabimalakuti bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabijabaruti bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabikibriyaa-i bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabitsanaa-i bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabibahaa-i bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabikaramati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabisulthaani bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabibarakati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabi’izzati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabiquwwati bismillaahirrahmaanir-rahiim
wabiqudrati bismillaahirrahmaanir-rahiim
irfa’ qadrii wasyrah shadrii wa yassir amrii warzuqnii min haytsu laa yahtasib bifadhlika wa karamika, ya man huwa kaaf haa yaa ‘ain shad haa mim ‘ain sin qaaf, wa as-aluka bijalaalil-‘izzati wa jalalil-haybati wa jabaruutil ‘azhamati an taj’alanii min ‘ibaadikash-shaalihiinal-ladziina (laa khawfun ‘alayhim walaa hum yahzanuun) birahmatika yaa arhamar-raahimin wa an tushalliya ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘ala aali sayyidinaa Muhammad.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan haq bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kemuliaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan keutamaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan keagungan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kebesaran bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan keindahan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kesempurnaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kewibawaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kedudukan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kekuasaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan keperkasaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kebesaran bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan pujian bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan cahaya bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kemuliaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kekuasaan bismillaahirrahmaanir-rahiim dan dengan keberkahan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kemuliaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, dan dengan kekuatan, dan dengan kekuasaan bismillaahirrahmaanir-rahiim, angkatlah kemuliaanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan berikanlah aku rizqi yang tak disangka-sangka datangnya dengan keutamaan-Mu dan kemuliaan-Mu, wahai DZat Yang Dia kaf ha ya ‘ain shad ha mim ‘ain sin qaf (hanya Allah yang tahu arti sesungguhnya kalimat-kalimat itu) dan aku memohon dengan kebesaran kemuliaan-Mu, dengan kebesaran kewibawaan-Mu, dengan keperkasaan keangungan-Mu, agar Engkau menjadikanku tergolong hamba-hamba-Mu yang shalih (yang tidak ada perasaan bersedih hati), dengan rahmat-Mu, wahai Yang Paling Pengasih di antara yang pengasih. Dan aku memohon agar Engkau senantiasa melimpahkan rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami, Nabi Muhammad.
DOA PEMELIHARAAN DIRI
Doa Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berikut ini sangat baik dibaca sesudah membaca dzikir Allah (yakni membaca Allah, Allah, Allah….) setiap selesai shalat fardhu sebanyak 66 kali, untuk mendapatkan pemeliharaan diri dari Allah SWT dari segala yang tidak dikendaki. Doanya adalah sebagai berikut :
Bismillaahirrahmaanir-rahiim
Allaahumma inni as-aluka bisirridz-dzaati wabidzaatis-sirri huwa anta huwa, ihtajabtu binuurillaahi wabinuuri ‘aduwwillaahi, bimi-ati alfi laa hawla walaa quwwata illaa billaah, khatamtu ‘alaa nafsii wa ‘alaa ahlii wa ‘alaa kulli syay-in a’thaaniihi rabbi bikhaatamillaahil manii’il-ladzii khatama bihi aqthaaras-samaawaati, wal ardh. Wa hasbunallaahu wa ni’mal wakiil, ni’mal mawlaa wa ni’man-nashiir, walaa hawla walaa quwwata illaa billaahil-‘aliyyil-‘azhiim, wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa ‘alihi wa shahbihi ajma’in, wa sallama tasliiman katsiiran wal hamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahasia Dzat-Mu dan Dzat rahasia-Mu, yang Dia itu adalah Engkau dan Engkau adalah Dia. Aku melindungi diriku dengan cahaya Allah, dengan cahaya arasy Allah, dengan semua nama milik Allah, dari musuhku dan musuh Allah, dengan seratus ribu ucapan Laa hawla walaa quwwata illaa billaah. Aku melindungi diriku, keluargaku, dan segala sesuatu yang Tuhanku berikan kepadaku dengan perlindungan Allah yang kokoh, yang dengannya Dia lindungi seluruh penjuru langit dan bumi. Dan cukuplah Allah bagi kami, Dia sebaik-baik yang mengurus, sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baik penolong. Dan tidak ada daya dan upaya melainkan dengan izin Allah, Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung . Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, dan kepada keluarga dan para sahabatnya, dan semoga pula Dia memberikan kesejahteraan yang banyak, dan segala puji adalah milik Allah, Tuhan sekalian alam.
DOA SETELAH MEMBACA AMALAN SURAT AL-FATIHAH
Berikut adalah doa yang dibaca setelah setiap selesai shalat fardhu. Surah Al-Fatihah itu dalam sehari-semalam dibaca seratus kali. Perinciannya sebagai berikut : Setelah shalat Subuh membaca Al-Fatihah 30 kali, setelah shalat Zhuhur 25 kali, setelah shalat Ashar 20 kali, setelah maghrib 15 kali, dan setelah shalat Isya 10 kali. Di setiap waktu itu setelah selesai membaca Al- Fatihah membaca doa ini tiga kali.
Barang siapa mengamalkannya secara rutin insya Allah akan mendapatkan manfaat-manfaat yang luar biasa dan tidak disangka-sangka. Inilah doanya :
Bismillaahirrahmaanir-rahiim
(Alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiin) munawwiri abshaaril-‘aarifina binuuril-ma’rifati yaqiini, jaadzibi azimmati asraaril-muhaqqiqiina bijadzabaatil-qurbi wat-tamkiin, faatihi aqfaali qulubil-muwahhidiin bifaatihatit-tawhiidi wal-fathil-mubiin, alladzii ahsana kulla syay-in khalaqahu wabada-a khalqal-insaani min thiinin tsumma ja’ala naslahu min sulaalatin min maa’in mahiin.
(Arrahmaanir-rahiim) al-‘aziizil-hakiimil-‘aliyyil-‘azhiimil-awwalil-qadiim, khaathaba muusaal-kalima bikhithaabit-takriimi wa syarrafa nabiyyahul-kariima binnashshisy-syariif, walaqad aataynaaka sab’an minal-matsaanii wal-quraanal ‘azhiim.
(Maaliki yawmid-diin) qaahiril-jabaabirati wal-mutamarridiina wa mubiidith-thughaatil jaahidiina dza likumullaahu rabbukum fatabaarakallaahu ahsanul-khaaliqiin, fayaaman laa syariika lahu walaa mu’in.
(iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin) mu’tarifiina bil-ajzi ‘anil-qiyaami wa hiya ramiim.
(ihdinash-shiraathal-mustaqiim) shiraatha ahlil-ikhlaashi wat-tasliim
(Shiraathal-ladziina an’amta ‘alayhim) shiraathal-ladziina tasallaw bil-hudaa wafarihuu bimaa ladayhim.
(Ghayril maghdhuubi ‘alayhim) habnallaahumma minka mawajibash-shiddiiqiin. Wa asyhidnaa masyaahidasy-syuhadaa’i walaa taj’alnaa dhalliina walaa mudhilliina walaa tahsyurnaa fii zumratizh-zhaalimiina (Waladh-dhaalliin) (Aamiin)
Allaahumma bihaqqi haadzihil-faatihati, iftah lanaa fathan qariiba, allaahumma bihaqqi haadzihisysyaafiyati isyfinaa min kulli aafatin wa ‘aahatin fiddunyaa wal aakhirah. Allaahumma bihaqqi haadzihil-kaafiyati, ikfinaa maa ahammanaa min amrid-dunyaa wal aakhirati wa ajri ta’alluqaatii wa ta’alluqaati ‘ibaadikal-mu’miniina ‘alaa ajalli ‘awaa’idika wasyfa’lanaa binafsika ‘inda nafsika fid-dunyaa wal-akhirah, idz laa arhama binaa wabihim minka yaa arhamar-raahimiin.
Wa shallallaahu ‘ala sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallama tasliiman katsiiran ilaa yawmid-diin wal hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin.
“ Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(Segala Puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam) Yang menyinari pandangan orang-orang arif dengan cahaya ma’rifah dan keyakinan, Yang menarik kendali rahasia-rahasia para muhaqqiq (orang yang tahu detail-detail sesuatu) dengan tarikan-tarikan kedekatan dan kekokohan, pembuka kunci-kunci hati orang-orang yang bertauhid dengan pembuka tauhid dan kemenangan yang nyata, yang membaguskan segala sesuatu yang diciptakan-Nya, dan memulai penciptaan manusia (yakni penciptaan Adam) dari tanah kemudian menjadikan keturunannya dari suatu saripati air yang hina.
(Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) Yang Maha Mulia, Maha Bijaksana, Maha Tinggi, Yang Maha Agung, Maha Awal, Maha Terdahulu. Dia berbicara kepada Nabi Musa, Kalamullah, dengan pembicaraan yang memuliakan. Dan Dia memuliakan Nabi-Nya yang mulia (Nabi Muhammad) dengan nash yang mulia, Wa laqad aataynaaka sab’an minal matsaani wal-qur’anal-‘azhiim (Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur’an yang agung).
(Yang menguasai hari kemudian) Yang mengalahkan orang-orang yang zhalim dan mereka yang sewenang-wenang, Yang membinasakan para thaghut yang ingkar. Itulah Allah, Tuhan kalian. Maha Suci Allah, sebaik-baik yang menciptakan. Wahai Dzat Yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan tidak pula ada penolong.
(Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan) Dengan mengakui kelemahan dalam melaksanakan hak-Mu di setiap waktu dan saat. Wahai Dzat Yang Membangkitkan angin yang diam, wahai Dzat Yang menghidupkan tulang-belulang yang dalam keadaan hancur.
(Tunjukilah kami jalan yang lurus) Jalan orang-orang yang memiliki keikhlasan dan penyerahan diri.
(Yakni jalan orang-orang yang Engkau berikan nikmat kepada mereka) Jalan orang-orang yang terhibur dengan petunjuk dan merasa gembira dengan apa yang ada pada mereka.
(Bukan jalan orang-orang yang dimurkai) Berikanlah kepada kami, Ya Allah, dorongan-dorongan kaum shiddiqin, dan perlihatkanlah kepada kami pemandangan-pemandangan para syuhada, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang sesat dan jangan pula tergolong orang-orang yang menyesatkan, dan janganlah Engkau kumpulkan kami dalam golongan orang-orang yang zhalim.
(Dan bukan pula orang-orang yang sesat) (Aamiin).
Ya Allah, dengan kemuliaan Al-Fatihah (pembuka) ini, bukakanlah bagi kami keterbukaan (kemenangan) yang dekat. Ya Allah, dengan kemuliaan penyembuh ini, sembuhkanlah kami dari segala penyakit dan gangguan kesehatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, dengan kemuliaan surah yang mencukupi ini, cukupilah kami dalam segala yang penting bagi kami dari urusan dunia dan akhirat. Dan jadikanlah kecintaan kami dan kecintaan hamba-hamba-Mu yang mukmin adalah pada manfaat dari-Mu yang terbesar. Berilah kami pertolongan dengan diri-Mu pada diri-Mu di dunia dan akhirat, karena tidak ada yang lebih penyayang terhadap kami dan terhadap mereka daripada Engkau, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, serta keluarga dan para sahabatnya sebanyak-banyaknya sampai hari akhir kelak, dan segala puji milik Allah, Tuhan sekalian alam.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar