Cari lampu penerangan hajat? klik disiniCari keripik pisang banten klik disini jajanan nikmat ADA di sini jajanan nikmat ADA di sini TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA KUMPULAN-HADITS-HADITS: Agustus 2024

Kamis, 22 Agustus 2024

HADITS QUDSI

 

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Empat Puluh Hadits Qudsi


PERKENALAN

Berikut kumpulan 40 Hadits Qudsi. Tapi apa itu Hadits Qudsi dan apa bedanya dengan Hadits lainnya? Pembahasan berikut terdapat dalam pengantar buku berjudul “Empat Puluh Hadits Qudsi” terbitan: Revival of Islamic Heritage Society, Islamic Translation Center, POBox 38130, Aldahieh, Kuwait.

Hadits Qudsi adalah sabda Nabi Muhammad (damai dan berkah Allah besertanya) yang diwahyukan kepadanya oleh Allah SWT. Hadis Qudsi (atau Hadits Suci) dinamakan demikian karena, tidak seperti sebagian besar Hadis yang merupakan Hadis Nabi, otoritasnya (Sanad) tidak dapat ditelusuri kembali kepada Nabi tetapi kepada Yang Mahakuasa.

Di antara banyak definisi yang diberikan oleh para ulama awal mengenai Hadits Suci adalah dari as-Sayyid ash-Sharif al-Jurjani (meninggal tahun 816 H) dalam leksikonnya At-Tarifat dimana ia mengatakan: “Sebuah Hadits Suci adalah, mengenai maknanya. , dari Allah Yang Maha Kuasa; adapun perkataannya, itu dari Rasulullah (saw) Itu adalah apa yang Allah SWT telah sampaikan kepada Nabi-Nya melalui wahyu atau dalam mimpi, dan beliau, saw , telah menyampaikannya dengan kata-katanya sendiri. Jadi Al-Qur'an lebih unggul karena selain diturunkan, itu adalah kalimat-kalimat-Nya."



Koleksi Hadits

Anda bisa melompat ke hadis menggunakan angka, atau menggulir ke bawah.

HADITS QUDSI 1HADITS QUDSI 2HADITS QUDSI 3HADITS QUDSI 4
HADITS QUDSI 5 HADITS QUDSI 6HADITS QUDSI 7HADITS QUDSI 8
HADITS QUDSI 9 HADITS QUDSI 10HADITS QUDSI 11HADITS QUDSI 12
HADITS QUDSI 13 HADITS QUDSI 14HADITS QUDSI 15HADITS QUDSI 16
HADITS QUDSI 17 HADITS QUDSI 18HADITS QUDSI 19HADITS QUDSI 20
HADITS QUDSI 21 HADITS QUDSI 22HADITS QUDSI 23HADITS QUDSI 24
HADITS QUDSI 25 HADITS QUDSI 26HADITS QUDSI 27HADITS QUDSI 28
HADITS QUDSI 29 HADITS QUDSI 30HADITS QUDSI 31HADITS QUDSI 32
HADITS QUDSI 33 HADITS QUDSI 34HADITS QUDSI 35HADITS QUDSI 36
HADITS QUDSI 37 HADITS QUDSI 38HADITS QUDSI 39HADITS QUDSI 40


Hadits Qudsi 1 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda:

Ketika Allah menetapkan Penciptaan, Dia mengikrarkan diri-Nya dengan menuliskan dalam kitab-Nya yang dititipkan di sisi-Nya: Rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.

Hal ini diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh al-Bukhari, an-Nasa'i dan Ibnu Majah).


Hadits Qudsi 2 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda: Allah SWT bersabda:

Anak Adam mengingkari Aku dan dia tidak berhak melakukan hal itu. Dan dia mencerca Aku dan dia tidak mempunyai hak untuk melakukannya. Adapun dia yang mengingkari Aku adalah perkataannya: Dia tidak akan menjadikanku kembali sebagaimana Dia menjadikanku pada mulanya (1) dan penciptaan awal [dia] tidaklah lebih mudah bagi-Ku daripada memperbaharuinya. Adapun yang mencaci-maki Aku adalah perkataannya: Allah telah mengambil bagi dirinya seorang anak laki-laki, sedangkan Akulah Yang Maha Esa, Tempat Perlindungan yang Kekal. Aku tidak melahirkan dan Aku tidak dilahirkan, dan tidak ada seorang pun yang sebanding dengan-Ku.

(1) yaitu menghidupkan kembali aku setelah mati.

Hal ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (juga oleh an-Nasa'i).


Hadits Qudsi 3:

Dari Zaid bin Khalid al-Juhaniyy radhiyallahu 'anhu yang berkata:

Rasulullah SAW memimpin salat subuh untuk kami di al-Hudaybiyah setelah hujan pada malam hari. Ketika Nabi SAW selesai, dia menghadap orang-orang dan berkata kepada mereka: Tahukah kamu apa yang menfirmankan Tuhanmu? Mereka berkata: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Dia berkata: Pagi ini salah satu hamba-Ku menjadi beriman kepada-Ku dan satu lagi menjadi kafir. Adapun orang yang mengatakan: Kami diberi hujan karena Allah dan rahmat-Nya, maka orang itu beriman kepada-Ku, dan kafir pada bintang-bintang (2); dan adapun orang yang mengatakan: Kami diberi hujan oleh bintang ini dan itu, maka orang itu kafir kepada-Ku, dan beriman kepada bintang-bintang.

(2) Orang Arab pra-Islam percaya bahwa hujan disebabkan oleh pergerakan bintang. Hadits ini menarik perhatian pada fakta bahwa apa pun penyebab langsung dari fenomena alam seperti hujan, Allah Yang Maha Kuasa adalah Pembuang segala sesuatu.

Hal ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (juga oleh Malik dan an-Nasa'i).



Hadits Qudsi 4:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda: Allah bersabda:

Anak-anak Adam mencela [perubahan-perubahan] Waktu, dan Akulah Waktu, di tangan-Ku ada malam dan siang (1).

(1) Karena Yang Maha Kuasa adalah Penguasa segala sesuatu, maka mencela musik yang merupakan bagian dari Waktu sama saja dengan mencela-Nya.

Hal ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (juga oleh Muslim).


Hadits Qudsi 5:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda: Allah SWT bersabda:

Saya sangat mandiri sehingga saya tidak membutuhkan rekanan. Demikianlah barangsiapa melakukan suatu perbuatan demi kepentingan orang lain dan juga kepentingan-Ku, maka perbuatan itu ditinggalkan oleh-Ku kepada orang yang dia persekutukan dengan-Ku.

Hal ini diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh Ibnu Majah).



Hadits Qudsi 6 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

Orang pertama yang akan diadili pada hari berhenti adalah seorang laki-laki yang mati syahid. Ia akan dibawa, lalu Allah akan memperlihatkan kepadanya nikmat-nikmat-Nya, lalu ia pun mengenalinya. Allah berfirman: "Apa yang telah kamu lakukan terhadap nikmat-nikmat itu?" Allah berfirman: “Aku telah mencintamu hingga aku mati syahid.” Allah berfirman: "Kamu telah berdusta, sesungguhnya kamu menggetarkan agar dikatakan: "Dia janji." Dan demikianlah yang telah dikatakan. Kemudian dia diperintahkan untuk diseret dengan wajahnya hingga ia dilemparkan ke dalam api neraka. Allah berfirman: "Dan orang yang lain lagi adalah seorang laki-laki yang telah mempelajari ilmu, mengajarkannya, dan membaca Al-Qur'an." Allah berfirman: "Apa yang telah kamu lakukan terhadap nikmat-nikmat itu?" Allah berfirman: "Aku telah mempelajari ilmu, mengajarkannya, dan membaca Al -Qur'an karena-Mu." Dia akan berkata: Kamu telah berbohong - kamu tidak lain hanyalah mempelajari ilmu [agama] agar dikatakan [tentangmu]: Dia orang yang terpelajar. Dan kamu membaca Al-Qur'an agar dikatakan [tentangmu] : Dia seorang pembaca.Dan demikianlah dikatakan.Kemudian dia akan diperintahkan untuk diseret di wajahnya hingga dia dilemparkan ke dalam api neraka.[Yang lain] akan menjadi seorang laki-laki yang telah Allah jadikan kaya dan kepadanya Dia telah memberikan semua jenis kekayaan. Dia akan dibawa dan Allah akan memberitahukannya nikmat-nikmat-Nya dan dia akan mengenalinya. [Yang Mahakuasa] akan berkata: Dan apa yang kamu lakukan terhadapnya? Dia akan berkata: Aku tidak meninggalkan jalan [yang tidak dilalui] di mana Engkau ingin uang dibelanjakan tanpa membelanjakannya untuk kepentingan-Mu. Dia akan berkata: Kamu telah berbohong - kamu tidak melakukannya sehingga dikatakan [tentangmu]: Dia dermawan. Dan demikianlah yang dikatakan. Kemudian dia akan diperintahkan untuk diseret di wajahnya hingga dia dilemparkan ke dalam api neraka.

Diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh at-Tirmidzi dan an-Nasa'i).



Hadits Qudsi 7:

Dari Uqbah bin Amir radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Tuhanmu senang kepada seorang penggembala yang di puncak tebing gunung mengumandangkan adzan dan shalat. Kemudian Allah (Maha Suci dan Maha Tinggi) berfirman: Lihatlah hamba-Ku ini, dia mengumandangkan adzan dan mendirikan shalat. Dia takut kepada-Ku. Aku telah mengampuni dosa-dosa hamba-Ku dan memasukkannya ke dalam surga.

Diriwayatkan oleh an-Nasa'i dengan sanad yang baik.



Hadits Qudsi 8:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi saw, yang bersabda:

Salat yang dikerjakan oleh orang yang belum membaca Dzat Al-Quran (1) di dalamnya kurang (dan ia mengulang-ulang bacaan tersebut sebanyak tiga kali), tidak lengkap. Ada yang berkata kepada Abu Hurairah: [Padahal] kita di belakang imam? (2) Ia berkata: Bacalah dalam hatimu sendiri, karena aku telah mendengar Nabi (semoga berkah dan kedamaian Allah yang menyertainya) bersabda: Allah (Maha Perkasa dan Maha Agung) telah berfirman: Aku telah membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian , dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dimintanya. Ketika hamba itu mengucapkan: Alhamdulillahi rabbi l-alamin (3), Allah (Maha Perkasa dan Maha Agung) berfirman: Hamba-Ku telah memuji-Ku. Dan ketika dia mengatakan: Ar-rahmani r-rahim (4), Allah (perkasa dan agung jadilah Dia) mengatakan: Hamba-Ku telah memuji-Ku, dan ketika dia mengatakan: Maliki yawmi d-din (5), Allah berfirman: Hamba-Ku telah memuliakan-Ku - dan pada satu kesempatan Dia berkata: Hamba-Ku telah tunduk pada kekuatan-Ku. Dan ketika dia mengatakan: Iyyaka na budu wa iyyaka nasta di (6), Dia berkata: Ini adalah antara Aku dan hamba-Ku, dan hamba-Ku akan memiliki apa yang telah dimintanya. Dan ketika dia mengatakan: Ihdina s-sirata l-mustaqim, siratal ladhina an amta alayhim ghayril-maghdubi alayhim wa la d-dallin (7), Dia berkata: Ini adalah untuk hamba-Ku, dan hamba-Ku akan memiliki apa yang telah dimintanya.

(1) Surat al-Fatihah, surat pertama dalam Al-Qur'an.

(2) yaitu berdiri di belakang imam sambil mendengarkan imam membaca al-Fatihah.

(3) “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

(4) “Yang Maha Penyayang, Yang Maha Penyayang”.

(5) "Penguasa Hari Pengadilan".

(6) “Hanya kepada-Mulah kami menyembah dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan”.

(7) “Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepadanya, bukan jalan orang-orang yang Engkau murka dan bukan jalan orang-orang yang sesat”.

Diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh Malik, at-Tirmidzi, Abu Dawud, an-Nasa'i dan Ibnu Majah).



Hadits Qudsi 9 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang bersabda: Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

Amal pertama yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh seorang hamba Allah di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya teratur, maka ia beruntung dan berhasil. Jika shalatnya kurang, maka ia telah gagal dan merugi. Jika shalat wajibnya ada yang kurang, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah yang dapat menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Maka amal-amalnya yang lain akan dinilai dengan cara yang sama.

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (juga oleh Abu Dawud, an-Nasa'i, Ibnu Majah dan Ahmad).



Hadits Qudsi 10:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang bersabda: Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

Puasa itu milik-Ku dan Akulah yang memberikan pahala untuknya. [Seseorang] meninggalkan hawa nafsunya, makanannya, dan minumannya demi Aku. Puasa itu seperti perisai, dan orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Tuhannya. Perubahan nafas mulut orang yang berpuasa lebih baik di sisi Allah daripada bau kasturi.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari (juga oleh Muslim, Malik, at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan Ibnu Majah).



Hadits Qudsi 11:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang bersabda: Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

Infakkanlah (harta karun)mu, hai anak Adam, niscaya aku akan menafkahkannya untukmu.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari (juga oleh Muslim).



Hadits Qudsi 12 :

Dari Abu Mas’ud Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Seorang laki-laki dari orang-orang sebelum kalian telah dimintai pertanggungjawaban. Tidak ditemukan kebaikannya kecuali bahwa ia biasa bergaul dengan manusia dan, karena ia kaya, ia memerintahkan pembantunya untuk membebaskan orang yang dalam keadaan terjepit [dari membayar utangnya]. Ia (Nabi saw) berkata bahwa Allah berfirman: Kami lebih berhak daripadamu untuk itu (kedermawananmu). Bebaskanlah dia.

Diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh al-Bukhari dan an-Nasa'i).



Hadits Qudsi 13 :

Dari Adiyy bin Hatim radhiyallahu 'anhu, dia berkata:

Aku pernah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu datanglah doa orang laki-laki kepadanya. Salah seorang dari mereka mengeluh tentang kemiskinan dan yang lainnya mengeluh tentang kekurangan. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Adapun merangkulan, maka tidak lama lagi akan keluar kafilah dari Mekkah tanpa pengawalan. Mengenai kemiskinan, maka tidak akan tiba hari berhenti sebelum salah seorang dari kalian membawa sedekahnya, tetapi tidak menemukan seseorang yang memilikinya. Kemudian, sesungguhnya salah satu dari kalian akan berdiri di sisi Allah, padahal tidak ada perjanjian antara Allah dan dia dan tidak ada seorang pun yang dapat menerjemahkannya. Kemudian Allah berfirman kepadanya, “bukankah Aku telah mendatangkan harta kepadamu?” Dia menjawab, “Ya.” Kemudian Allah berfirman, “Bukankah Aku telah mengutus seorang utusan kepadamu?” Dia menjawab, “Ya.” Dan dia menoleh ke kanan, maka dia tidak melihat kecuali api neraka, kemudian menoleh ke kiri, maka dia tidak melihat kecuali api neraka. Maka hendaklah masing-masing kamu menjaga diri dari api neraka, meskipun dengan setengah butir kurma. Jika dia tidak ditayangkan, maka dengan ucapan yang baik.

(1) yakni pada saat terjadinya kiamat. Telah diriwayatkan oleh al-Bukhari.



Hadits Qudsi 14:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi saw, yang bersabda:

Allah SWT mempunyai malaikat-malaikat supernumerary yang berkeliling mencari kumpulan yang menyebut nama Allah: mereka duduk berdampingan dan melipat sayapnya satu sama lain, mengisi apa yang ada di antara mereka dan di antara langit yang paling bawah. Ketika [orang-orang yang berkumpul] berangkat, [para malaikat] naik dan naik ke surga. Beliau (Nabi SAW) bersabda: Lalu Allah SWT bertanya kepada mereka, padahal Dialah yang paling mengetahui tentang mereka: Dari mana kamu berasal? Dan mereka berkata: Kami datang dari beberapa hamba-Mu di bumi: mereka memuliakan Engkau (Subhana Allah), meninggikan Engkau (Allahu akbar), menceritakan bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau (La ilaha illa Allah), memuji Engkau (Al -Hamdu lillah ), dan meminta [nikmat] kepada-Mu. Dia berkata: Dan apa yang mereka minta kepada-Ku? Mereka berkata: Mereka meminta kepadamu surgamu. Dia berkata: Dan pernahkah mereka melihat Surga-Ku? Mereka berkata: Tidak, ya Tuhan. Beliau bersabda: Dan bagaimana jadinya mereka jika melihat Surga-Ku! Mereka berkata: Dan mereka memohon perlindungan kepada-Mu. Beliau bersabda: Dari apakah mereka meminta perlindungan kepada-Ku? Mereka berkata: Dari api Neraka-Mu ya Rabb. Beliau bertanya: Dan pernahkah mereka melihat api Neraka-Ku? Mereka berkata: TIDAK. Beliau bersabda: Dan bagaimana mereka bisa melihat api Neraka-Ku? Mereka berkata: Dan mereka memohon ampun kepada-Mu. Beliau (Nabi SAW) bersabda: Kemudian Beliau bersabda: Aku telah mengampuni mereka dan Aku telah melimpahkan kepada mereka apa yang mereka minta, dan Aku telah memberi mereka perlindungan dari apa yang mereka minta perlindungan. Beliau (Nabi SAW) bersabda: Mereka berkata: Ya Tuhan, di antara mereka ada seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang hanya sekedar lewat dan duduk bersama mereka. Dia (Nabi SAW) bersabda: Dan Dia bersabda: Dan kepadanya (juga) Aku telah memberikan pengampunan: dia yang duduk bersama orang-orang seperti itu tidak akan menderita.

Hal ini diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i).



Hadits Qudsi 15:

Dari Abu Harayrah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Nabi (saw) bersabda: Allah SWT bersabda:

Aku seperti yang disangka hamba-Ku (1). Aku bersamanya ketika dia menyebut-nyebut Aku. Jika dia menyebut-nyebut Aku pada dirinya sendiri, maka Aku pun menyebut-nyebutnya pada diri Ku; dan jika dia menyebut Aku dalam suatu majelis, maka Aku menyebut dia dalam majelis yang lebih baik dari itu. Dan jika dia mendekati-Ku sejauh satu lengan, maka Aku mendekati sejauh satu depa. Dan jika dia datang berjongkok dengan berjalan kaki, maka Aku akan mendatanginya dengan cepat.

(1) kemungkinan terjemahan lain dari bahasa Arab adalah: "Aku seperti yang diharapkan oleh hamba-Ku". Maknanya, ampunan dan diterimanya taubat oleh Yang Maha Kuasa tergantung pada hamba-Nya yang benar-benar beriman bahwa Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Akan tetapi, jika keyakinan tersebut tidak disertai dengan tindakan yang benar, maka hal itu sama saja dengan mengejek Yang Mahakuasa.

Hal ini diriwayatkan oleh al-Buhkari (juga oleh Muslim, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).



Hadits Qudsi 16:

Dari putra Abbas radhiyallahu 'anhu, dari Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam, di antara sabda yang diriwayatkannya dari Rabbnya shalallahu 'alaihi wa sallam adalah bahwa Allah bersabda:

Allah telah menuliskan kebaikan dan keburukan. Kemudian Allah menjelaskannya [dengan mengatakan] barangsiapa yang meniatkan kebaikan namun tidak melakukannya, maka Allah menuliskannya di sisi-Nya sebagai kebaikan yang sempurna, namun jika ia telah meniatkannya dan telah melakukannya, maka Allah menuliskannya di sisi-Nya sebagai kebaikan sepuluh kali lipat, tujuh ratus kali lipat, atau berkali-kali lipat. Namun jika ia telah meniatkannya dan tidak melakukannya, maka Allah menuliskannya di sisi-Nya sebagai kebaikan yang sempurna, namun jika ia telah meniatkannya dan telah melakukannya, maka Allah menuliskannya sebagai satu keburukan.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.



Hadits Qudsi 17 :

Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa di antara sabda yang diriwayatkannya dari Rabbnya radhiyallahu 'anhu, adalah bahwa Dia bersabda:

Wahai hamba-Ku, Aku telah mengharamkan kezaliman bagi-Ku dan telah mengharamkannya di antara kalian, maka janganlah kalian menzalimi sebagian dari kalian. Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat, kecuali orang-orang yang telah Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi petunjuk kepada kalian. Wahai hamba-Ku, kalian semua lapar, kecuali orang-orang yang telah Aku beri makan, maka mintalah makanan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi makan. Wahai hamba-Ku, kalian semua telanjang, kecuali orang-orang yang telah Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi pakaian. Wahai hamba-Ku, kalian melakukan dosa di malam dan siang hari, padahal Aku mengampuni dosa-dosa kalian, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni dosa-dosa kalian. Wahai hamba-Ku, kalian tidak akan dapat menyakiti-Ku sehingga dapat menyakiti-Ku, dan tidak akan dapat memberi manfaat kepada-Ku sehingga dapat memberi manfaat kepada-Ku. Wahai hamba-Ku, seandainya orang yang pertama di antara kalian dan yang terakhir di antara kalian, manusia di antara kalian dan jin di antara kalian bertakwa seperti orang yang paling taat hatinya di antara kalian, niscaya kerajaan-Ku tidak akan bertambah sedikit pun. Wahai hamba-Ku, andaikata orang pertama dan terakhir di antara kalian, manusia di antara kalian dan jin di antara kalian sejahat-jahatnya hati salah seorang di antara kalian, itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikit pun. Wahai hamba-Ku, andaikata orang pertama dan terakhir di antara kalian, manusia di antara kalian dan jin di antara kalian bangkit di satu tempat lalu memohon kepada-Ku, dan andaikata Aku memberikan kepada setiap orang apa yang dimintanya, itu tidak akan mengurangi apa yang ada pada-Ku, seperti jarum yang dimasukkan ke dalamnya untuk mengecilkan lautan. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya amal kalianlah yang Aku hisab bagi kalian, kemudian Aku memberi balasan kepadamu, maka hendaklah ia yang menemukan kebaikan memuji Allah dan hendaklah ia yang menemukan kebaikan janganlah mencela kecuali dirinya sendiri.

Diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).



Hadits Qudsi 18:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah subhanahu wa ta'ala akan berfirman pada hari berhenti:

Wahai anak Adam, Aku jatuh sakit dan kamu tidak menjengukku. Dia akan berkata: Ya Tuhan, dan bagaimana saya bisa mengunjungi-Mu padahal Engkau adalah Penguasa alam semesta? Dia akan berkata: Tidakkah kamu mengetahui bahwa hamba-Ku ini dan itu jatuh sakit dan kamu tidak menjenguknya? Tidakkah kamu mengetahui bahwa jika kamu mengunjunginya kamu akan menemukan Aku bersamanya? Wahai anak Adam, Aku meminta makanan kepadamu, namun kamu tidak memberiku makan. Dia akan berkata: Ya Tuhan, dan bagaimana aku harus memberi makan kepada-Mu padahal Engkau adalah Tuhan semesta alam? Dia berkata: Tidakkah kamu mengetahui bahwa hamba-Ku Anu meminta makanan kepadamu, padahal kamu tidak memberi makan? Tidakkah kamu mengetahui bahwa seandainya kamu memberi makan, niscaya kamu akan mendapat (pahala) itu di sisi-Ku? Wahai anak Adam, Aku memintamu untuk memberiku minum, namun kamu tidak memberiku minuman. Dia akan berkata: Ya Tuhan, bagaimana aku harus memberi-Mu minuman ketika Engkau adalah Penguasa alam semesta? Dia akan berkata: Hamba-Ku Anu memintamu untuk memberi minum dan kamu tidak memberi minuman. Seandainya kamu memberi minum, niscaya kamu akan tiba pada-Ku.

Hal ini diriwayatkan oleh Muslim.



Hadits Qudsi 19:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda: Allah (Dia yang Maha Perkasa dan Maha Tinggi) bersabda:

Kebanggaan adalah jubah-Ku dan keagungan jubah-Ku, dan siapa yang menandingi Aku dalam salah satu di antara keduanya, akan Aku lemparkan ke dalam api Neraka.

Hal ini diceritakan oleh Abu Dawud (juga oleh Ibnu Majah dan Ahmad) dengan rantai otoritas yang kuat. Hadits ini juga muncul dalam Muslim dalam versi lain.



Hadits Qudsi 20 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda:

Pintu-pintu surga akan dibuka pada hari Senin dan Kamis, dan setiap hamba [Allah] yang tidak menyekutukan Allah dengan apa pun, akan diamuni, kecuali orang yang mempunyai dendam terhadap saudaranya. [Tentang mereka] akan dikatakan: Tundalah keduanya sampai mereka berdamai; tunda keduanya sampai mereka berdamai.

Hal ini diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh Malik dan Abu Dawud).


Hadits Qudsi 21:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda bahwa Allah SWT bersabda:

Ada tiga (1) orang yang menjadi lawan Aku di Hari Kebangkitan: orang yang menjanjikan janjinya melalui Aku, lalu mengingkarinya; seseorang yang telah menjual orang bebas (2) dan telah menghabiskan harganya; dan seseorang yang mempekerjakan seorang pekerja, telah menuntut haknya secara penuh dan belum memberikan upahnya.

(1) yaitu tipe pria.

(2) yaitu seseorang yang memperbudak orang lain dan menjualnya.

Hal ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (juga oleh Ibnu Majah dan Ahmad bin Hanbal).


Hadits Qudsi 22:

Dari Abu Sa'id radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda:

Janganlah ada seorang pun di antara kamu yang meremehkan dirinya sendiri. Mereka bertanya: Ya Rasulullah, bagaimana mungkin ada di antara kami yang meremehkan dirinya sendiri? Dia berkata: Dia menemukan sesuatu tentang Allah yang harus dia katakan, namun dia tidak menyatakannya, maka Allah SWT berkata kepadanya pada hari berhenti: Apa yang menghalangimu untuk mengatakan sesuatu? ini-dan-itu dan ini-dan-itu? Dia berkata: [Itu] karena takut pada manusia. Kemudian Dia bersabda: Justru Akulah yang lebih patut kamu takuti.

Hal ini diceritakan oleh Ibnu Majah dengan rangkaian otoritas yang kuat.


Hadits Qudsi 23 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda: Allah akan berfirman pada hari berhenti:

Di mana mereka saling mencintai melalui kemuliaan-Ku? Pada hari ini Aku akan memberi mereka naungan dalam naungan-Ku, karena hari itu tidak ada naungan selain naungan-Ku.

Hal ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (juga oleh Malik).


Hadits Qudsi 24:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda:

Jika Allah telah mencintai hamba-Nya, Dia memanggil Jibril (as) dan berkata: Aku mencintai Anu, maka mencintailah dia. Dia (Nabi saw) berkata: Jadi Jibril mencintainya. Kemudian dia (Jibril) berseru ke surga sambil berkata: Allah mencintai si Anu, maka mencintailah dia. Dan penghuni surga mencintainya. Beliau (SAW) bersabda: Kemudian ditetapkan baginya penerimaan di muka bumi. Dan jika Allah membenci seorang hamba-Nya, Dia memanggil Jibril dan bersabda: Aku membenci si Anu, maka dari itu aku membenci dia. Jadi Jibril membencinya. Kemudian Jibril berseru kepada penghuni surga: Allah membenci si Anu, maka dari itu dia membencinya. Beliau (SAW) bersabda: Maka mereka membencinya, dan kebencian yang ditegakkannya di muka bumi.

Hal ini diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh al-Bukhari, Malik, dan at-Tirmidzi).


Hadits Qudsi 25:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda: Allah (Dia yang Maha Perkasa dan Maha Tinggi) bersabda:

Barangsiapa memusuhi orang yang mengabdi kepada-Ku, maka Aku akan mendesak melawannya. Hamba-Ku tidak mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai selain kewajiban-kewajiban agama yang Aku perintahkan kepadanya, dan hamba-Ku selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan yang haram agar Aku mencintainya. Ketika Aku mencintainya, Akulah pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangan yang ia gunakan untuk memukul, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta sesuatu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikannya kepadanya, dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya. Aku tidak ragu-ragu terhadap apa pun sebagaimana Aku ragu untuk [merebut] jiwa hamba-Ku yang setia: dia membenci kematian dan Aku benci menyakitinya.

Hal ini diriwayatkan oleh al-Bukhari.


Hadits Qudsi 26:

Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

Sungguh, di antara orang-orang yang bertakwa kepada-Ku, yang paling Aku sukai adalah orang mukmin yang miskin dan banyak shalat, yang khusyuk beribadah kepada Tuhannya dan menaati-Nya dalam hati, yang tidak dikenal di tengah masyarakat dan tidak dituntun, dan rezekinya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya, tetapi ia bersabar. Kemudian Nabi (saw) menampar tangannya dan berkata: Kematian akan segera menghampirinya, pelayatnya sedikit, dan hartanya sedikit.

(1) artinya dia tidak menyolok dalam ketaatannya.

Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (juga oleh Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Majah). Rantai otoritasnya kuat.



Hadits Qudsi 27:

Dari Masruq dia berkata:

Kami bertanya kepada Abdullah (yaitu Ibnu Masud) tentang ayat ini: Dan janganlah kamu menganggap orang-orang yang tersesat di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan diberi rezeki. (QS. Ali Imran : 169). Ia berkata: Kami bertanya tentang hal itu, lalu Nabi (saw) berkata: Jiwa mereka berada di perut burung hijau yang memiliki lentera yang tergantung di Arsy, berkeliaran bebas di surga di mana saja yang mereka suka, lalu berlindung di lentera-lentera itu. Maka Tuhan mereka memandang mereka (1) dan berkata: Apakah kamu menginginkan sesuatu? Mereka berkata: Apa yang kami inginkan, sementara kami berkeliaran bebas di surga di mana saja yang kami suka? Dan demikianlah yang dilakukan-Nya kepada mereka tiga kali. Ketika mereka berkata bahwa mereka tidak akan luput dari permintaan [lagi], mereka berkata: Ya Tuhan, kami ingin agar Engkau mengembalikan jiwa kami ke dalam tubuh kami agar kami dapat menelepon di jalan-Mu sekali lagi. Dan ketika Dia melihat bahwa mereka tidak membutuhkan apa pun, mereka dibiarkan begitu saja.

(1) yakni kepada orang-orang yang tersebar di jalan Allah.

Diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh at-Tirmidzi, an-Nasa'i dan Ibnu Majah).



Hadits Qudsi 28:

Dari Jundub bin Abdullah radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Di antara orang-orang sebelum kalian ada seorang laki-laki yang terluka. Ia sangat menderita sehingga ia mengambil pisau dan mengiris tangannya, darahnya tidak berhenti mengalir hingga ia meninggal. Allah SWT berfirman: Hamba-Ku telah mendahului-Ku, dan Aku telah mengharamkannya surga.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari.



Hadits Qudsi 29:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

Balasan dari-Ku bagi hamba-Ku yang setia, jika Aku telah mengambil sahabat karibnya dari penduduk dunia, kemudian ia bersabar karena-Ku, maka tidak lain adalah surga.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari.



Hadits Qudsi 30 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:

Jika hamba-Ku senang bertemu dengan-Ku, Aku pun senang bertemu dengannya; dan jika dia tidak suka bertemu dengan-Ku, Aku pun tidak suka bertemu dengannya. Penjelasan Nabi tentang hadits suci ini: Barangsiapa senang bertemu dengan Allah, Allah pun senang bertemu dengannya; dan barangsiapa tidak suka bertemu dengan Allah, Allah pun tidak suka bertemu dengannya. Aisyah radhiyallahu 'anhu berkata: Wahai Nabi Allah, apakah karena tidak suka mati, karena kita semua tidak suka mati? Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Tidak demikian. Akan tetapi, jika seorang mukmin diberi kabar tentang rahmat Allah, keridhaan-Nya, dan surga-Nya, maka ia senang bertemu dengan Allah dan Allah pun senang bertemu dengannya. Akan tetapi, jika seorang kafir diberi kabar tentang azab Allah dan murka-Nya, maka ia tidak suka bertemu dengan Allah dan Allah pun tidak suka bertemu dengannya.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Malik. Versi Nabi diriwayatkan oleh Muslim.



Hadits Qudsi 31:

Dari Jundub radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam meriwayatkan:

Seorang laki-laki berkata: Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan. Mendengar itu Allah SWT berfirman: Siapakah yang bersumpah demi-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si fulan? Sesungguhnya Aku telah mengampuni si fulan dan telah menghapus amal-amalmu (atau sebagaimana yang dikatakannya).

(1) Hadits senada yang diriwayatkan oleh Abu Dawud menunjukkan bahwa orang yang dimaksud adalah seorang laki-laki yang emas, yang amal salehnya yang terdahulu menjadi sia-sia karena ia mengira bahwa Allah tidak akan mengampuni dosa-dosa seseorang.

Hal itu disampaikan oleh Muslim.



Hadits Qudsi 32 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Seorang laki-laki berdosa besar terhadap dirinya sendiri, dan ketika kematian datang kepadanya, ia memerintahkan anak-anaknya, katanya: Ketika aku mati, bakar aku, lalu hancurkan aku dan tebarkan [abuku] ke laut, karena, demi Allah, jika Tuhanku menguasai aku, Dia akan menghukumku dengan cara yang belum pernah Dia lakukan kepada siapa pun [lainnya]. Jadi mereka melakukan itu padanya. Kemudian Dia berkata kepada bumi: Keluarkan apa yang telah kamu ambil - dan di sanalah dia! Dan Dia berkata kepadanya: Apa yang mendorongmu untuk melakukan apa yang kamu lakukan? Dia berkata: Karena takut kepada-Mu, ya Tuhanku (atau dia berkata: Karena takut kepada-Mu) dan karena itu Dia memaafkannya.

Diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh al-Bukhari, an-Nasa'i dan Ibnu Majah).



Hadits Qudsi 33 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa di antara hal-hal yang diriwayatkan dari Rabb-nya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Seorang hamba [Allah] melakukan dosa dan berkata: Ya Allah, ampuni dosaku. Dan Dia (Dia yang Maha Suci dan Maha Tinggi) bersabda: Hamba-Ku telah melakukan dosa dan mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menghukumnya. Kemudian dia berbuat dosa lagi dan berkata: Ya Tuhan, ampunilah dosaku. Dan Dia (Dia yang Maha Suci dan Maha Tinggi) bersabda: Hamba-Ku telah melakukan dosa dan mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menghukumnya. Kemudian dia berbuat dosa lagi dan berkata: Ya Tuhan, ampunilah dosaku. Dan Dia (Dia yang Maha Suci dan Maha Tinggi) bersabda: Hamba-Ku telah melakukan dosa dan mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang mengampuni dosa dan menghukum dosa. Lakukanlah sesukamu, karena aku telah memaafkanmu.

Hal ini diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh al-Bukhari).



Hadits Qudsi 34:

Dari riwayat Anas radhiyallahu 'anhu yang berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah SWT bersabda:

Wahai anak Adam, selama kamu mengeluh kepada-Ku dan meminta kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni perbuatanmu, dan Aku tidak akan menyetujuinya. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu sampai setinggi awan di langit, dan seandainya kamu kemudian memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kamu. Wahai anak Adam, seandainya kamu datang kepada-Ku dengan dosa-dosa yang sebesar bumi, lalu kamu menghadap-Ku tanpa mempersekutukan-Ku, niscaya Aku akan memberikan kepadamu rahmat yang sebesar itu.

Hal ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (juga oleh Ahmad bin Hanbal). Rantai otoritasnya bagus.



Hadits Qudsi 35 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah (saw) bersabda:

Tuhan kita (yang dimuliakan dan ditinggikan Dia) turun setiap malam ke langit bumi ketika masih ada lorong malam terakhir, dan Dia berfirman: Siapakah yang mengumpulkankan doa kepada-Ku agar Aku dapat mengabulkannya? Siapakah yang meminta sesuatu kepada-Ku agar Aku dapat memberikannya kepadanya? Siapakah yang memohon ampun kepadaKu agar Aku mengampuninya?

Hal ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (juga oleh Muslim, Malik, at-Tirmidzi dan Abu Dawud).

Dalam versi Muslim, hadis tersebut diakhiri dengan kata-kata:

Dan demikianlah Dia terus melakukannya sampai [cahaya] fajar bersinar.



Hadits Qudsi 36:

Berdasarkan riwayat Anas radhiyallahu 'anhu dari Nabi SAW yang bersabda:

Orang-orang beriman akan berkumpul pada hari berhenti dan berkata: bukankah kita harus meminta [seseorang] untuk memberi syafaat bagi kita di sisi Tuhan kita? Maka mereka akan mendatangi Adam dan berkata: Engkau adalah Bapak umat manusia; Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, Dia membuat para malaikat-Nya bersujud kepadamu dan Dia mengajarimu nama-nama segala sesuatu, maka syafaatlah kami bersamamu Tuhan agar Dia memberi kami keringanan dari tempat kami berada ini. Dan dia akan berkata: Saya tidak dalam posisi [melakukan itu], dan dia akan menyebutkan kesalahannya dan akan merasa malu dan akan berkata: Pergilah kepada Nuh, karena dialah utusan pertama yang diutus Allah kepada penduduk bumi. . Lalu mereka datang ke arahnya dan dia berkata: Saya tidak dalam posisi [melakukan hal itu] – dan dia menyebutkan bahwa dia telah meminta sesuatu kepada Tuhannya yang dia sendiri tidak mengetahuinya (Quran Bab 11 Ayat 45-46), dan dia akan merasa malu dan berkata : Pergilah ke Sahabat Yang Maha Penyayang (Abraham). Maka mereka mendatanginya dan dia berkata: Saya tidak mampu (melakukan hal itu). Pergilah kepada Musa, seorang hamba yang kepadanya Allah berbicara dan yang kepadanya Dia memberikan Taurat. Maka mereka akan mendatanginya dan dia berkata: Saya tidak dalam posisi [melakukan hal itu] – dan dia akan membahas pembicaraan tentang kehidupan selain kehidupan (Quran Surat 28 Ayat 15-16), dan dia akan merasa malu di hadapan Tuhannya dan berkata: Pergilah kepada Isa, hamba dan utusan Allah, firman dan ruh Allah. Maka mereka mendatanginya dan dia berkata: Saya tidak mampu (melakukan hal itu). Pergilah kepada Muhammad (ṣallallāhu 'alaihi wa sallam), seorang hamba yang telah diamuni Allah segala kesalahannya, baik yang lalu maupun yang akan datang. Maka mereka akan mendatangiku dan aku akan berangkat meminta izin untuk datang kepada Tuhanku, dan izin akan diberikan, dan ketika aku melihat Tuhanku, aku akan bersujud. Dia akan meninggalkanku demikian selama yang dikehendaki-Nya, dan kemudian dikatakan [kepadaku]: Angkat kepalamu. Mintalah maka akan dikabulkan. Bicaralah dan itu akan didengar. Bersyafaatlah dan syafaatmu akan diterima. Maka aku akan mengangkat kepalaku dan memuji Dia dengan bentuk pujian yang akan Dia ajarkan padaku. Kemudian aku akan memberi syafaat dan DIA akan memberiku batasan [mengenai jumlah orang], maka aku akan memasukkan mereka ke dalam surga. Kemudian aku akan kembali kepada-Nya, dan ketika aku melihat Tuhanku [aku akan sujud] seperti semula. Kemudian aku akan memberi syafaat dan Dia akan memberiku batasan [mengenai jumlah orang]. Maka aku akan memasukkan mereka ke dalam surga. Kemudian aku akan kembali lagi untuk ketiga kalinya, kemudian untuk yang keempat selamanya, dan aku akan berkata: Yang tersisa di api neraka hanyalah orang-orang yang telah dikurung dalam Al-Quran dan yang harus berada di sana selama-lamanya. Dari api neraka akan keluar orang yang bersabda:Tidak ada Tuhan selain Allah dan di dalam hati terdapat kebaikan seberat jagung jelai; kemudian akan keluar dari api neraka orang yang berkata: Tidak ada Tuhan selain Allah dan yang di dalam hatinya ada kebaikan seberat sebutir gandum; maka akan keluar dari api neraka orang yang bersabda: Tiada Tuhan selain Allah dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat atom.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari (juga oleh Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).



Hadits Qudsi 37 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Allah berfirman:

Aku telah menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang saleh apa yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas dalam hati manusia. Maka bacalah jika kamu mau (1): Dan tidak ada seorangpun yang mengetahui keindahan apa yang telah disembunyikan bagi mereka (para penghuni surga) (QS. 32:17).

(1) Kalimat “Bacalah jika kamu mau” adalah kalimat Abu Harayrah.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah.



Hadits Qudsi 38 :

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Ketika Allah menciptakan surga dan api neraka, Dia mengutus Jibril ke surga dan berkata: Lihatlah surga dan apa yang telah Aku persiapkan di dalamnya untuk para penghuninya. Nabi (saw) berkata: Maka dia datang ke sana dan melihatnya dan apa yang telah Allah persiapkan di dalamnya untuk para penghuninya. Nabi (saw) berkata: Maka dia kembali kepada-Nya dan berkata: Demi kemuliaan-Mu, tidak ada seorang pun yang mendengar kecuali memasukinya. Maka Dia memerintahkan agar neraka itu dikelilingi oleh berbagai bentuk kesulitan, dan Dia berkata: Kembalilah ke sana dan lihatlah apa yang telah Aku persiapkan di dalamnya untuk para penghuninya. Nabi (saw) berkata: Maka dia kembali ke sana dan mendapati bahwa neraka itu dikelilingi oleh berbagai bentuk kesulitan (1). Kemudian dia kembali kepada-Nya dan berkata: Demi kemuliaan-Mu, aku khawatir tidak ada seorang pun yang akan memasukinya. Dia berkata: Pergilah ke neraka dan lihatlah neraka itu dan apa yang telah Aku persiapkan di dalamnya untuk para penghuninya, dan dia mendapati bahwa neraka itu berlapis-lapis, satu di atas yang lain. Kemudian dia kembali kepada-Nya dan berkata: Demi kemuliaan-Mu, tidak ada seorang pun yang mendengar akan memasukinya. Maka Dia diperintahkan agar neraka itu diliputi oleh hawa nafsu. Kemudian Dia berkata: Kembalilah kepadanya. Dan dia kembali kepadanya dan berkata: Demi kemuliaan-Mu, aku takut tidak ada pun yang akan lolos dari memasukinya.

(1) Kata Arab yang digunakan di sini adalah “makarih”, yang maknanya secara harfiah adalah “hal-hal yang tidak disukai”. Dalam konteks ini, kata tersebut mengacu pada bentuk-bentuk disiplin keagamaan yang biasanya dianggap berat oleh manusia.

Diriwayatkan oleh Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini baik dan sahih (juga oleh Abu Dawud dan an-Nasa'i).



Hadits Qudsi 39 :

Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Surga dan Neraka saling beradu pendapat, lalu Neraka berkata: Di dalam diriku ada orang-orang yang kuat dan sombong. Surga berkata: Di dalam diriku ada orang-orang yang lemah dan orang-orang yang miskin. Maka Allah memutuskan perkara di antara keduanya: Kamu adalah Surga, rahmat-Ku; dengan dirimu Aku menunjukkan rahmat kepada siapa yang Aku kehendaki. Dan kamu adalah Neraka, azab-Ku; dengan dirimu Aku menyiksa siapa yang Aku kehendaki, dan adalah kewajiban-Ku agar setiap kamu memperoleh apa yang menjadi haknya.

Diriwayatkan oleh Muslim (juga oleh al-Bukhari dan at-Tirmidzi).



Hadits Qudsi 40 :

Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Allah akan berkata kepada penghuni surga: Wahai penghuni surga! Mereka akan berkata: Ya Tuhan kami, kami hadir dan berada di keridhaan-Mu, dan kebaikan ada di tangan-Mu. Kemudian Dia berkata: Apakah kamu puas? Dan mereka akan berkata: Dan bagaimana kami tidak merasa puas ya Tuhan, ketika Engkau telah memberikan kepada kami apa yang tidak Engkau berikan kepada siapa pun di antara ciptaan-Mu? Kemudian Dia berfirman: Apakah Aku tidak ingin memberikan kepadamu sesuatu yang lebih baik dari itu? Dan mereka akan berkata: Ya Tuhan, dan apakah yang lebih baik dari itu? Dan Dia akan berfirman: Aku akan memberikan kenikmatan-Ku kepadamu dan setelah itu aku tidak akan pernah merasa kecewa padamu.

Hal ini diriwayatkan oleh al-Bukhari (juga oleh Muslim dan at-Tirmidzi).

document.body.className = document.body.className.replace('loading', ''); }, 10);