Hadits Mursal Riwayat Ad Darimi bag. 1 (BAB Kitab Mukaddimah)
Hadits Mursal Riwayat Ad Darimi bag. 1 (BAB Kitab Mukaddimah) Topik Hadits: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus. Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus. Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam. Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya. Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi. Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam. Mayyit bisa bicara. Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam.
Hadits Mursal Riwayat Ad Darimi bag. 1 (BAB Kitab Mukaddimah) Topik Hadits: Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus. Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus. Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam. Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya. Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi. Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam. Mayyit bisa bicara. Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam.
Hadits Mursal Riwayat Ad Darimi bag. 1 (BAB Kitab Mukaddimah)
Topik Hadits:
- Potret kehidupan manusia sebelum Nabi diutus.
- Sifat Nabi dalam beberapa kitab sebelum diutus.
- Bagaimana pertama-tama keadaan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam.
- Minbar merintih, penghormatan Allah kepada nabi-Nya.
- Beberapa keutamaan yang diberikan kepada Nabi.
- Keindahan nabi ShollAllahu 'alaihi wa Salam.
- Mayyit bisa bicara.
- Kedermawanan Nabi Shallallahu'alaihiwasallam.
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
أَخْبَرَنَا الْوَلِيدُ بْنُ النَّضْرِ الرَّمْلِيُّ عَنْ مَسَرَّةَ بْنِ
مَعْبَدٍ مِنْ بَنِي الْحَارِثِ بْنِ أَبِي الْحَرَامِ مِنْ لَخْمٍ عَنْ
الْوَضِينِ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا أَهْلَ جَاهِلِيَّةٍ
وَعِبَادَةِ أَوْثَانٍ فَكُنَّا نَقْتُلُ الْأَوْلَادَ وَكَانَتْ عِنْدِي
ابْنَةٌ لِي فَلَمَّا أَجَابَتْ وَكَانَتْ مَسْرُورَةً بِدُعَائِي إِذَا
دَعَوْتُهَا فَدَعَوْتُهَا يَوْمًا فَاتَّبَعَتْنِي فَمَرَرْتُ حَتَّى
أَتَيْتُ بِئْرًا مِنْ أَهْلِي غَيْرَ بَعِيدٍ فَأَخَذْتُ بِيَدِهَا
فَرَدَّيْتُ بِهَا فِي الْبِئْرِ وَكَانَ آخِرَ عَهْدِي بِهَا أَنْ تَقُولَ
يَا أَبَتَاهُ يَا أَبَتَاهُ فَبَكَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى وَكَفَ دَمْعُ عَيْنَيْهِ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ
مِنْ جُلَسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَحْزَنْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ
لَهُ كُفَّ فَإِنَّهُ يَسْأَلُ عَمَّا أَهَمَّهُ ثُمَّ قَالَ لَهُ أَعِدْ
عَلَيَّ حَدِيثَكَ فَأَعَادَهُ فَبَكَى حَتَّى وَكَفَ الدَّمْعُ مِنْ
عَيْنَيْهِ عَلَى لِحْيَتِهِ ثُمَّ قَالَ لَهُ إِنَّ اللَّهَ قَدْ وَضَعَ
عَنْ الْجَاهِلِيَّةِ مَا عَمِلُوا فَاسْتَأْنِفْ عَمَلَكَ
Telah
mengabarkan kepada kami Al Walid bin An Nadlr Ar Ramli dari Masarrah
bin Ma'bad -dari Bani Al Harits bin Abu Al Haram dari Lakhmin- dari Al
Wadliin[1] Bahwa seorang laki-laki datang kepada Nabi
lalu berkata: Hai Rasulullah, kami dahulu adalah orang-orang jahiliyah
penyembah berhala dan kami membunuh anak-anak kami, ketika itu kami
mempunyai anak yang senang apabila saya memanggilnya. Suatu hari saya
pun memanggilnya dan dia langsung menyahut dan mengikuti saya. Ketika
saya sampai di sebuah sumur keluarga, saya langsung memegang tangannya
dan saya ceburkan dia ke sumur, itulah akhir kebersamaan saya dengannya.
Dia memanggil 'wahai ayahku, wahai ayahku. ' Rasulullah pun menangis
sampai air matanya bercucuran. Lalu seseeorang yang duduk-duduk bersama
Rasulullah berkata kepada laki-laki tersebut: kamu telah membuat Rasulullah sedih. Rasulullah
berkata kepada orang tersebut: biarkan dia karena dia bertanya tentang
sesuatu yang penting yang dihadapinya, kemudian Rasul berkata kepada
laki-laki tersebut: Ulangi lagi cerita kamu tadi, lalu dia pun
mengulangi ceritanya dan Rasul menangis lagi sampai bercucuran air
matanya, membasahi jenggotnya, lalu beliau bersabda: Allah
telah menghapus dosa-dosa yang dilakukan pada masa jahiliyah oleh
karena itu mulailah perbuatan kamu dengan lembaran baru yang bersih.
(DARIMI - 2)
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
أَخْبَرَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ بْنُ الْوَلِيدِ
الْمِيثَمِيُّ حَدَّثَنَا بَحِيرُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ خَالِدِ بْنِ
مَعْدَانَ عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ الْحَضْرَمِيِّ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ
إِلَيْكُمْ لَيْسَ بِوَهِنٍ وَلَا كَسِلٍ لِيَخْتِنَ قُلُوبًا غُلْفًا
وَيَفْتَحَ أَعْيُنًا عُمْيًا وَيُسْمِعَ آذَانًا صُمًّا وَيُقِيمَ
أَلْسِنَةً عُوجًا حَتَّى يُقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ
Telah
mengabarkan kepada kami Haiwah bin Syuraih telah menceritakan kepada
kami Baqiyyah bin Al Walid Al Maitami telah menceritakan kepada kami
Buhair bin Sa'ad dari Khalid bin Ma'dan dari Jubair bin Nufair Al
Hadlrami[2]; Rasulullah
bersabda: " Telah datang kepada kalian seorang utusan yang tidak lemah
dan juga tidak malas, (diutus untuk) menyadarkan hati-hati yang lalai,
membuka mata yang tertutup, dan menjadikan telinga-telinga yang tuli
mendengar, meluruskan lisan yang bengkok, sehingga dikatakan; tiada
tuhan yang berhak disembah melainkan Allah saja. (DARIMI - 9)
Hadits penguat: Tidak ditemukan
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ الْحِزَامِيُّ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ
بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي قَيْسٍ عَنْ عَطَاءٍ
قَالَ كَانَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ لَهُ إِلَيْهِ حَاجَةٌ فَمَشَى مَعَهُ حَتَّى دَخَلَ قَالَ
فَإِحْدَى رِجْلَيْهِ فِي الْبَيْتِ وَالْأُخْرَى خَارِجَهُ كَأَنَّهُ
يُنَاجِي فَالْتَفَتَ فَقَالَ أَتَدْرِي مَنْ كُنْتُ أُكَلِّمُ إِنَّ هَذَا
مَلَكٌ لَمْ أَرَهُ قَطُّ قَبْلَ يَوْمِي هَذَا اسْتَأْذَنَ رَبَّهُ أَنْ
يُسَلِّمَ عَلَيَّ قَالَ إِنَّا آتَيْنَاكَ أَوْ أَنْزَلْنَا الْقُرْآنَ
فَصْلًا وَالسَّكِينَةَ صَبْرًا وَالْفُرْقَانَ وَصْلًا
Telah
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yazid Al Hizami telah menceritakan
kepada kami Ishaq bin Sulaiman dari 'Amr bin Abu Qais dari 'Atha`[3], ia berkata; Salah seorang sahabat Nabi
mempunyai keperluan dengan beliau. Ia berjalan bersama beliau, sampai
ketika sudah memasuki rumah dan salah satu kaki beliau berada di dalam
dan yang lainnya di luar rumah, seakan-akan Rasulullah
bercakap-cakap dengan seorang laki-laki, setelah itu beliau menoleh dan
berbicara kepada sahabat tersebut: Tahukah anda siapa yang aku ajak
bicara? dia adalah malaikat yang aku belum pernah melihatnya sebelum
ini, malaikat tersebut meminta izin Rabbnya agar dapat mengucapkan salam
kepadaku. Allah berfirman: "Sesungguhnya kami mendatangimu atau
menurunkan Al Qur'an sebagai pemutus perkara dan As Sakinah sebagai
kesabaran dan Al Furqon sebagai pedoman. (DARIMI - 10)
Hadits penguat: Tidak ditemukan
أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ
جَعْفَرِ بْنِ مَيْمُونٍ التَّمِيمِيِّ عَنْ أَبِي عُثْمَانَ النَّهْدِيِّ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى
الْبَطْحَاءِ وَمَعَهُ ابْنُ مَسْعُودٍ فَأَقْعَدَهُ وَخَطَّ عَلَيْهِ
خَطًّا ثُمَّ قَالَ لَا تَبْرَحَنَّ فَإِنَّهُ سَيَنْتَهِي إِلَيْكَ
رِجَالٌ فَلَا تُكَلِّمْهُمْ فَإِنَّهُمْ لَنْ يُكَلِّمُوكَ فَمَضَى
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيْثُ أَرَادَ ثُمَّ
جَعَلُوا يَنْتَهُونَ إِلَى الْخَطِّ لَا يُجَاوِزُونَهُ ثُمَّ يَصْدُرُونَ
إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كَانَ
مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ جَاءَ إِلَيَّ فَتَوَسَّدَ فَخِذِي وَكَانَ إِذَا
نَامَ نَفَخَ فِي النَّوْمِ نَفْخًا فَبَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَسِّدٌ فَخِذِي رَاقِدٌ إِذْ أَتَانِي
رِجَالٌ كَأَنَّهُمْ الْجِمَالُ عَلَيْهِمْ ثِيَابٌ بِيضٌ اللَّهُ أَعْلَمُ
مَا بِهِمْ مِنْ الْجَمَالِ حَتَّى قَعَدَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ عِنْدَ
رَأْسِهِ وَطَائِفَةٌ مِنْهُمْ عِنْدَ رِجْلَيْهِ فَقَالُوا بَيْنَهُمْ مَا
رَأَيْنَا عَبْدًا أُوتِيَ مِثْلَ مَا أُوتِيَ هَذَا النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ عَيْنَيْهِ لَتَنَامَانِ وَإِنَّ
قَلْبَهُ لَيَقْظَانُ اضْرِبُوا لَهُ مَثَلًا سَيِّدٌ بَنَى قَصْرًا ثُمَّ
جَعَلَ مَأْدُبَةً فَدَعَا النَّاسَ إِلَى طَعَامِهِ وَشَرَابِهِ ثُمَّ
ارْتَفَعُوا وَاسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عِنْدَ ذَلِكَ فَقَالَ لِي أَتَدْرِي مَنْ هَؤُلَاءِ قُلْتُ
اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ هُمْ الْمَلَائِكَةُ قَالَ وَهَلْ
تَدْرِي مَا الْمَثَلُ الَّذِي ضَرَبُوهُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَعْلَمُ قَالَ الرَّحْمَنُ بَنَى الْجَنَّةَ فَدَعَا إِلَيْهَا عِبَادَهُ
فَمَنْ أَجَابَهُ دَخَلَ جَنَّتَهُ وَمَنْ لَمْ يُجِبْهُ عَاقَبَهُ
وَعَذَّبَهُ
Telah
mengabarkan kepada kami Al Hasan bin 'Ali telah menceritakan kepada
kami Abu Usamah dari Ja'far bin Maimun At Tamimi dari Abu Utsman An
Nahdi[4] Bahwa Rasulullah keluar ke Bathha` dan bersamanya Ibnu Mas'ud Radliyallahu'anhu, lalu Rasulullah
pergi menuju Bathaa bersama ibnu Mas'ud, lalu beliau mengajak duduk
Ibnu Mas'ud dan membuat satu garis pembatas untuknya. Lalu berkata:
Jangan sekali-kali kamu tinggalkan tempat ini, karena beberapa orang
laki-laki akan menemuimu yang kamu tidak berbicara kepada mereka, dan
mereka pun tidak akan berbicara kepadamu. Lalu Rasulullah
meneruskan perjalanannya kemana saja beliau kehendaki. Kemudian
sampailah orang-orang tersebut pada garis pembatas dan mereka tidak
melewatinya, kemudian mereka pergi menuju Rasulullah .
Sampai ketika pada akhir malam beliau mendatangiku lalu tidur dengan
menjadikan pahaku sebagai bantalnya, dan beliau apabila tidur terdengar
hembusan nafasnya. Tatkala Rasulullah
sedang tidur di pahaku datanglah para lelaki seperti dengan paras yang
tampan memakai pakaian yang serba putih. Huuh, alangkah indahnya mereka!
sehingga segolongan dari mereka duduk di sisi kepala Rasulullah
dan segolongan yang lain di sisi kaminya lalu mereka saling berkata:
kami belum pernah mendapatkan seorang hamba yang diberi anugerah seperti
apa yang diberikan kepada Nabi .
Orang ini matanya tertidur tapi hatinya dalam keadaan sadar, buatlah
baginya suatu perumpamaan. Baiklah, dia seperti seorang tuan yang
membangun sebuah istana, kemudian membuat hidangan lalu mengundang
orang-orang untuk makan dan minum, kemudian orang-orang tersebut naik ke
langit. Lalu terbangunlah Rasulullah ketika itu lalu beliau berkata kepadaku: tahukah kamu siapa mereka itu? lalu aku menjawab: Allah
dan Rasul-Nya yang lebih tahu. Lalu beliau berkata: mereka adalah
malaikat. Lalu beliau berkata lagi: tahukah anda apa yang diumpamakan?
Aku katakan Allah
dan Rasul-Nya yang lebih tahu beliau menjawab: Ar Rahman membangun
surga, lalu menyeru (mengundang) hamba-hamba-Nya kepadanya, barang siapa
yang menyambut maka dia akan masuk surga dan barang siapa yang menolak
maka dia menghukum dan menyiksanya. (DARIMI - 12)
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ خَلِيلٍ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُسْهِرٍ
حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ أَبِي صَالِحٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنَادِيهِمْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا
أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ
Telah
mengabarkan kepada kami Ismail bin Khalil telah menceritakan kepada
kami Ali bin Mushir telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Abu
Shalih[5], ia berkata; Nabi pernah memanggil mereka; wahai manusia sesungguhnya saya adalah rahmat dan mendapatkan petunjuk. (DARIMI - 15)
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا الصَّعْقُ قَالَ
سَمِعْتُ الْحَسَنَ يَقُولُ لَمَّا أَنْ قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ جَعَلَ يُسْنِدُ ظَهْرَهُ إِلَى خَشَبَةٍ
وَيُحَدِّثُ النَّاسَ فَكَثُرُوا حَوْلَهُ فَأَرَادَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُسْمِعَهُمْ فَقَالَ ابْنُوا لِي شَيْئًا
أَرْتَفِعُ عَلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ عَرِيشٌ
كَعَرِيشِ مُوسَى فَلَمَّا أَنْ بَنَوْا لَهُ قَالَ الْحَسَنُ حَنَّتْ
وَاللَّهِ الْخَشَبَةُ قَالَ الْحَسَنُ سُبْحَانَ اللَّهِ هَلْ تُبْتَغَى
قُلُوبُ قَوْمٍ سَمِعُوا قَالَ أَبُو مُحَمَّد يَعْنِي هَذَا
Telah mengabarkan kepada kami Muslim bin Ibrahim telah menceritakan kepada kami Ash Sh'aq ia berkata; saya mendengar Al Hasan[6] berkata; Tatkala Nabi
datang ke Madinah beliau menyandarkan punggungnya pada sebatang pohon
sambil memberikan wejangan kepada orang-orang. Lambat laun semakin
banyaklah hadirin yang berada di sekeliling beliau. Hal ini menjadikan
beliau berniat agar semua -tanpa terkecuali-mendengar ucapannya. Maka
beliau
sabdakan "Tolong, buatkan untukku mimbar yang tinggi sebagaimana yang
dimiliki Musa! " Tatkala mereka membuatnya, Batang pohon itu demi Allah
-kata Alhasan- merintih. Al Hasan berkata lagi; Maha suci Allah ,
apakah hati orang-orang yang mendengar itu masih bisa diharapkan
(patuh)? Abu Muhammad berkata; maksudnya orang-orang yang mendengar
(kisah) ini. (DARIMI - 38)
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ عَنْ
يُونُسَ بْنِ مَيْسَرَةَ عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ عَنْ ابْنِ
غَنْمٍ قَالَ نَزَلَ جِبْرِيلُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشَقَّ بَطْنَهُ ثُمَّ قَالَ جِبْرِيلُ قَلْبٌ وَكِيعٌ
فِيهِ أُذُنَانِ سَمِيعَتَانِ وَعَيْنَانِ بَصِيرَتَانِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ
اللَّهِ الْمُقَفِّي الْحَاشِرُ خُلُقُكَ قَيِّمٌ وَلِسَانُكَ صَادِقٌ
وَنَفْسُكَ مُطْمَئِنَّةٌ قَالَ أَبُو مُحَمَّد وَكِيعٌ يَعْنِي شَدِيدًا
Telah
mengabarkan kepada kami Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepadaku
Mu`awiyah dari Yunus bin Maisarah dari Abu Idris Al Khaulani dari Ibnu
Ghanm[7]
ia berkata; Jibril Alaihis salam turun kepada Rasulullah dan membelah
perutnya, kemudian Jibril berkata 'Hati yang kokoh terdapat di sana dua
telinga yang dapat mendengar dan dua mata yang dapat melihat, Muhammad .
Rasulullah Al Muqaffa (yang dimuliakan) dan Al Hasyir (yang
mengumpulkan), akhlakmu mulia, lidahmu dapat dipercaya dan jiwamu
tenang. Abu Muhammad berkata arti kata waki' adalah yang kuat. (DARIMI -
53)
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ الرِّفَاعِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو
بَكْرٍ عَنْ حَبِيبِ بْنِ خُدْرَةَ قَالَ حَدَّثَنِي رَجُلٌ مِنْ بَنِي
حُرَيْشٍ قَالَ كُنْتُ مَعَ أَبِي حِينَ رَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاعِزَ بْنَ مَالِكٍ فَلَمَّا أَخَذَتْهُ
الْحِجَارَةُ أُرْعِبْتُ فَضَمَّنِي إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَالَ عَلَيَّ مِنْ عَرَقِ إِبْطِهِ مِثْلُ
رِيحِ الْمِسْكِ
Telah
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Yazid Ar Rifa'i telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar dari Habib bin Khadrah telah menceritakan
kepadaku seseorang[8] dari Bani Huraisy ia berkata; Dahulu saya bersama ayah saya ketika Rasulullah merajam Ma'iz bin Malik, tatkala bebatuan sudah mengenainya, saya gemetar kemudian Rasulullah mendekap saya, lalu meneteslah keringat dari ketiak beliau yang baunya bagaikan (minyak wangi) misk. (DARIMI - 63)
Hadits penguat: AHMAD NO - 17827, 19075, 19076, 19951, 19983, 20133.
أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ أَخْبَرَنَا شَرِيكٌ عَنْ الْأَعْمَشِ
عَنْ إِبْرَاهِيمَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يُعْرَفُ بِاللَّيْلِ بِرِيحِ الطِّيبِ
Telah mengabarkan kepada kami Yazid bin Harun telah mengabarkan kepada kami Syariik dari Al A'masy dari Ibrahim[9] ia berkata; " Rasulullah pada malam hari dikenali dengan bau wanginya. " (DARIMI - 65)
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرٍو
اللَّيْثِيُّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْكُلُ الْهَدِيَّةَ وَلَا يَقْبَلُ
الصَّدَقَةَ فَأَهْدَتْ لَهُ امْرَأَةٌ مِنْ يَهُودِ خَيْبَرَ شَاةً
مَصْلِيَّةً فَتَنَاوَلَ مِنْهَا وَتَنَاوَلَ مِنْهَا بِشْرُ بْنُ
الْبَرَاءِ ثُمَّ رَفَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَدَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذِهِ تُخْبِرُنِي أَنَّهَا مَسْمُومَةٌ فَمَاتَ
بِشْرُ بْنُ الْبَرَاءِ فَأَرْسَلَ إِلَيْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا حَمَلَكِ عَلَى مَا صَنَعْتِ فَقَالَتْ إِنْ كُنْتَ
نَبِيًّا لَمْ يَضُرَّكَ شَيْءٌ وَإِنْ كُنْتَ مَلِكًا أَرَحْتُ النَّاسَ
مِنْكَ فَقَالَ فِي مَرَضِهِ مَا زِلْتُ مِنْ الْأَكْلَةِ الَّتِي أَكَلْتُ
بِخَيْبَرَ فَهَذَا أَوَانُ انْقِطَاعِ أَبْهَرِي
Telah mengabarkan kepada kami Ja'far bin 'Aun telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Amr Al Laitsi dari Abu Salamah[10] ia berkata; Dahulu Rasulullah
bersedia makan (menerima) hadiah dan tidak mau menerima sedekah, maka
seorang wanita Yahudi Khaibar menghadiahkan kepada beliau seekor kambing panggang dan beliau memakannya begitu juga Bisyr bin Barra`, kemudian Nabi
mengangkat tangan beliau dan berkata: Sesungguhnya kambing ini
memberitahuku bahwasannya dirinya telah (dilumuri) racun. Maka Bisyr bin
Al Barra` meninggal, Maka Nabi
mengutus seseorang untuk menangkapnya, dan beliau bertanya: Apa yang
menyebabkanmu melakukan perbuatan keji ini? Perempuan itu menjawab;
"Apabila engkau benar-benar seorang Nabi niscaya tidak ada yang dapat
mencelakakanmu, sebaliknya apabila engkau seorang raja niscaya saya
telah membebaskan manusia darimu. " Beliau berkata di waktu sakitnya:
Saya masih merasakan efek makanan yang saya makan ketika di Khaibar, dan
ini adalah saat terputusnya tulang punggungku. (DARIMI - 67)
Dalam sebuah riwayat dikatakan:
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ أَبِي خَلَفٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ
الرَّحْمَنِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ حَدَّثَنِي
عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ عَنْ رَجُلٍ مِنْ الْعَرَبِ قَالَ
زَحَمْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ
حُنَيْنٍ وَفِي رِجْلِي نَعْلٌ كَثِيفَةٌ فَوَطِئْتُ بِهَا عَلَى رِجْلِ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَفَحَنِي نَفْحَةً
بِسَوْطٍ فِي يَدِهِ وَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ أَوْجَعْتَنِي قَالَ فَبِتُّ
لِنَفْسِي لَائِمًا أَقُولُ أَوْجَعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَبِتُّ بِلَيْلَةٍ كَمَا يَعْلَمُ اللَّهُ
فَلَمَّا أَصْبَحْنَا إِذَا رَجُلٌ يَقُولُ أَيْنَ فُلَانٌ قَالَ قُلْتُ
هَذَا وَاللَّهِ الَّذِي كَانَ مِنِّي بِالْأَمْسِ قَالَ فَانْطَلَقْتُ
وَأَنَا مُتَخَوِّفٌ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّكَ وَطِئْتَ بِنَعْلِكَ عَلَى رِجْلِي بِالْأَمْسِ
فَأَوْجَعْتَنِي فَنَفَحْتُكَ نَفْحَةً بِالسَّوْطِ فَهَذِهِ ثَمَانُونَ
نَعْجَةً فَخُذْهَا بِهَا
Telah
mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ahmad bin Abu Khalaf telah
menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Muhammad dari Muhammad bin
Ishaq telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Bakar dari seseorang[8] dari Arab ia berkata; Saya berdesakan dengan Rasulullah
pada peperangan Hunain dan saya mengenakan sandal besar, lalu saya
menginjak kaki Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka beliau
memukul saya dengan cemeti di tangannya sambil berkata: Bismillah kamu
telah menyakiti saya. Perawi (laki-laki arab) berkata; di malam harinya
saya bergumam sendiri; Saya telah menyakiti Rasulullah . Kemudian saya bermalam waktu itu yang hanya Allah
mengetahuinya. Pagi harinya, tiba-tiba seseorang bertanya; Mana si
fulan?. Perawi (laki-laki arab) berkata; Saya berbisik; Demi Allah , orang inilah yang kemarin ada masalah dengan saya. Ia berkata; saya pergi dengan rasa takut. Lalu Rasulullah
berkata kepada saya: sungguh kamu kemarin yang menginjak kaki saya dan
membuat saya sakit, lalu saya pukul kamu dengan cemeti, maka ini ada
delapan puluh domba betina, silahkan ambillah untukmu sebagai gantinya.
(DARIMI - 72)
Musnad Hadits:
Kalangan : Tabi'in (tdk jumpa Shahabat)
Kuniyah : Abu Kinanah
Negeri semasa hidup : Syam
Wafat : 156 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Dahim; Tsiqah
Yahya bin Ma'in; Tsiqah
Ahmad bin Hambal; Tsiqah
Abu Hatim; ketahui dan ingkari
Abu Daud; shalihul hadits
Ibnu Hajar; shaduq dituduh qadariyah
Adz Dzahabi; Tsiqah
Kalangan : Tabi'in kalangan tua
Kuniyah : Abu 'Abdur Rahman
Negeri semasa hidup : Syam
Wafat : 80 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Abu Zur'ah; Tsiqah
Abu Hatim; Tsiqah
Al 'Ajli; Tabi'i Tsiqoh
Ibnu Hajar al 'Asqalani; Tsiqah jalil
Adz Dzahabi; Tsiqah
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu As Sa'ib
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 136 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hajar; Shaduuq
Adz Dzahabi; salah satu ahli ilmu
Al 'Ajli; syaikh
Kalangan : Tabi'in kalangan tua
Kuniyah : Abu 'Utsman
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 95 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnul Madini; Tsiqah
Abu Zur'ah; Tsiqah
An Nasa'i; Tsiqah
Ibnu Kharasy; Tsiqah
Ibnu Sa'd; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat ahli ibadah
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Shalih
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 101 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Abu Zur'ah; mustaqiimul hadist
Muhammad bin Sa'd; Tsiqah banyak haditsnya
As Saaji; Tsiqah Shaduuq
Al 'Ajli; Tsiqah
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hajar al 'Asqalani; tsiqah tsabat
Adz Dzahabi; Termasuk dari imam-imam Tsiqah
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Sa'id
Negeri semasa hidup : Bashrah
Wafat : 110 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Al 'Ajli; Tsiqah
Muhammad bin Sa'd; tsiqah ma`mun
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Ibnu Hibban; Yudallis
Kalangan : Tabi'in kalangan tua
Kuniyah : -
Negeri semasa hidup : Syam
Wafat : 78 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Al 'Ajli; Tsiqah
Ya'kub bin Syaibah; Tsiqah
Ibnu Hibban; Tsiqah
Ibnu Sa'd; Tsiqah
Ibnu Hajar al 'Asqalani; status 'shahabatannya' diperselisihkan
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa
Kuniyah : Abu 'Imrah
Negeri semasa hidup : Kufah
Wafat : 96 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Ibnu Hibban; disebutkan dalam 'ats tsiqaat
Abu Dawud; Tsiqah
Kalangan : Tabi'in kalangan pertengahan
Kuniyah : Abu Salamah
Negeri semasa hidup : Madinah
Wafat : 94 H
Komentar Ulama' Tentangnya:
Abu Zur'ah; tsiqah imam
Ibnu Hibban; Tsiqah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar